TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pengawas Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, Guntur Witjaksono, yakin kasus dugaan asusila yang melibatkan bekas anggota Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan yang non-aktif tidak banyak mempengaruhi kinerja lembaga tersebut.
Baca juga: Syafri Pernah Mengaku Punya Hubungan dengan Rizky Amelia
"Saya yakin tidak banyak mempengaruhi kinerja, apalagi investasi," kata Guntur di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Jumat, 11 Januari 2019.
Jumat 28 Desember 2018 lalu, Rizky Amelia mengungkap pelecehan seksual hingga pemerkosaan yang dialaminya. Dia menuding bosnya yang merupakan anggota Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan Syafri Adnan Baharuddin sebagai pelaku. Syafri membantah tudingan Rizky. Akibat kasus tersebut, Syafri mengundurkan diri dari jabatannya.
Menurut Guntur, kinerja dari sisi pendaftar BPJS Ketenagakerjaan juga tidak terlalu berpengaruh signifikan. Namun, saat ditanya lebih lanjut Guntur enggan memberitahu data pendaftar dari Desember 2018 hingga Januari 2019 .
"Kinerja BPJS ketenagakerjaan saya kira tidak terlalu atau belum signifikan. Data kepesertaan tahun ini kita diaudit KAT nanti akan keluar pada Maret, dibandingkan tahun lalu bagus atau tidaknya," ujar Guntur.
Dia mengatakan selama tiga tahun terakhir, kinerja BPJS Ketenagakerjaan selalu berada di atas target yang ditetapkan pemerintah. "Semua target kami lalui. Jadi mulai dari tiga tahun terakhir selalu di atas target. Nah itu sebabnya dewan penilai BPJS Ketenagakerjaan, seperti OJK, DJSN, BPK, dan lainnya tidak pernah menemukan kinerja kami buruh. Kalau ada kesalahan seperti yang tadi itu, itu bukan bagian dari kinerja," kata dia.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA